Kota Ampenan

Ampenan adalah sebuah kecamatan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Daerah ini dahulunya merupakan pusat kota Lombok. Di sebelah barat berbatasan dengan Selat Lombok (laut yang menghubungkan Pulau Lombok dengan Pulau Bali). Di kecamtan ini terdapat peninggalan kota tua karena dahulunya merupakan pelabuhan utama daerah Lombok.

Terdapat banyak kampung yang merupakan perwujudan dari berbagai suku bangsa di Indonesia di antaranya Kampung Bugis, Kampung Melayu, Kampung Jawa, Kampung Arab, Kampung Bali dll, sehingga masyarakat yang ada di sini bersifat heterogen dan rukun
 
MAKANAN KHAS LOMBOK
Tak hanya Gunung Rinjani dan Pantai Senggigi nan elok itu. Pulau Lombok masih memiliki kebanggaan yang lain. Salah satunya, ayam bakar Taliwang. Cita rasa sajian ini telah dikenal oleh masyarakat dari daerah-daerah lain di Indonesia.
Di Bali misalnya, ayam bakar Taliwang begitu populer. Menu khas ini disajikan, mulai dari warung kaki lima, rumah makan hingga restoran berkelas. Adalah Rumah Makan Ayam Bakar Taliwang Baru, salah satu rumah makan di Bali yang menyajikan sajian khas Pulau Lombok sebagai menu unggulan. Berdiri sejak 1992, rumah makan milik Hj Sri Dradjati Suyono ini bisa dibilang merupakan salah satu pelopor rumah makan ayam bakar Taliwang di Bali.

Awalnya, rumah makan ini ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah. Tapi kini, ayam bakar taliwang yang disajikan rumah makan ini digemari oleh kalangan menengah ke atas. Tak hanya warga Bali dan turis domestik, ayam bakar Taliwang juga disukai oleh para wisatawan mancanegara, terutama dari Malaysia, Singapura, Timur Tengah, dan Jepang. Bahkan, para pejabat negara yang datang dari Jakarta pun selalu menyempatkan diri untuk mencicipi ayam bakar Taliwang, tak terkecuali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah beberapa kali menyantap ayam bakar Taliwang di RM Ayam Bakar Taliwang Baru.
Mungkin Anda bertanya, mengapa sajian ini disebut ayam bakar Taliwang? Taliwang adalah nama sebuah kota kecamatan di Kabupaten Sumbawa. Namun, di kota kecamatan ini, sangat sulit menemukan ayam bakar Taliwang. Makanan yang dibuat dengan bahan dasar ayam kampung ini justru lebih banyak ditemukan di Pulau Lombok, mulai dari Lombok Timur hingga Lombok Barat.

Ayam bakar ini memiliki cita rasa manis, asin, dan pedas. Anda yang suka pedas, bisa minta tambahan sambal khusus berbumbu terasi dari Lombok. Memang, hampir semua bumbu ayam bakar Taliwang, seperti cabai dan terasi, didatangkan dari Pulau Lombok. ”Pernah ada yang mencoba menggunakan bumbu-bumbu yang diproduksi dari Jawa, tapi rasanya lain, nggak pas,” kata pengelola RM Ayam Bakar Taliwang Baru, Ny. Sunoto Rejo.
Bahkan agar rasanya sama seperti ayam bakar Taliwang yang ada di Pulau Lombok, pemilik rumah makan ini mendatangkan juru masak dari sana. Faktor ‘tangan’, kata Ny. Sunoto, memainkan peran penting dalam memunculkan kelezatan olahan ini. ”Pemilik rumah makan ayam bakar Taliwang bisa berasal dari mana pun, tetapi kalau mau rasanya pas, maka yang masak haruslah orang Lombok,” katanya.

Plecing kangkung dan beberuk
Kekhasan ayam bakar Taliwang, terletak pada cita rasa bumbunya yang dioleskan sebelum dan saat ayam dibakar. Begitu pun dengan bumbu yang disiapkan terpisah sebagai bumbu cocol. Kekhasan lainnya adalah ayam bakar Taliwang selalu dihidangkan dengan sayur plecing kangkung dan beberuk (sambal terong mentah).
Plecing kangkung yang menjadi teman setia ayam bakar Taliwang juga tidak bisa diolah sembarangan. Untuk membuat plecing kangkung dengan cita rasa yang pas, RM Ayam Taliwang Baru mendatangkan kangkung dari Pulau Lombok. Kangkung Lombok memang sangat terkenal. Kangkung ini bersih, agak gemuk, lembut, dan warnanya hijau. Bahkan, setelah dimasak pun, kangkung Lombok tetap tampak segar dan hijau. Ini berbeda dari kangkung Bali yang selain kurus, juga agak keras dan warnanya berubah hitam jika direbus.

Menurut Ny Sunoto, membuat ayam bakar Taliwang tidak terlalu sulit. Bumbu-bumbu yang digunakan tak beda dengan bumbu yang biasa dipakai sehari-hari. Bumbu utamanya adalah bawang merah, bawang putih, cabai, dan terasi. Tentu, diberi garam dan gula secukupnya. Semua bumbu tersebut dihaluskan, lalu balurkan pada potongan ayam. Agar tidak muncul aroma amis, bersihkan ayam yang telah dipotong dengan air mengalir. Setelah itu, ayam direbus bersama bumbu, lalu dibakar. Ayam dibakar menggunakan bara api, bukan oven.

Selain kelezatan rasa, pengelola rumah makan ini juga sangat memperhatikan faktor kehalalan dan kesehatan makanan yang disajikan. Seperti dikatakan Ny Sunoto, rumah makan ini telah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali. ”Untuk ayamnya sendiri, saya selalu membeli ayam dalam keadaan hidup,” kata Ny Sunoto.
Dengan cara ini, ia bisa membedakan, mana ayam yang sehat dan mana yang sakit. Ayam yang sakit langsung dikembalikan. Hanya ayam sehat yang dipotong dan diolah menjadi ayam bakar Taliwang. Nah, jika Anda punya rencana melancong ke Bali, jangan lewatkan untuk mencicipi ayam bakar Taliwang. Sekadar tambahan informasi untuk Anda, RM Ayam Taliwang Baru menjual ayam bakar Taliwang dengan kisaran harga Rp 25.000 - Rp 43.000 per paket. Cukup terjangkau, bukan? Dan yang pasti, meski disajikan di Pulau Dewata, yang Anda nikmati tetaplah cita rasa Pulau Lombok
 
 

No comments:

Post a Comment