Air Terjun Senaru

Tanggal 12 September 2010 adalah hari yang sangat saya nanti-nantikan alasannya kenapa...??? karena pada hari dan tanggal itu saya akan belibur ke kawasan wisata Air Terjun Senaru yang berada di daerah Lombok Utara tepatnya di bawah kaki gunung Rinjani Desa Bayan Lombok Utara NTB.

Beberapa bulan tidak pulang kampung karena alasan Sibuk melaksanakan tugas-tugas kantor jiahhh gaya nih ceritanya heehee ya iyalah kan orang kantoran ni heehee ^_^. so jadi kangen banget rasanya pengen nginjek tanah kelahiranku.

Rencana telah tersusun rapi jauh-jauh hari yaitu jalan-jalan keliling Pulau Lombok seharian sampai hati bener-bener terasa terpuaskan tapi ya berhubung saya tidak bisa berlama-lama di kampung dengan alasan tanggal 14 September 2010 saya harus dan wajib balik ke Denpasar karena harus ngantor lagi jadi acara lancong ria di Pulau Lombok bener-bener Cuma seharian enggak bisa lebih huuuh sedih juga rasanya.

Ya kita lanjutkan ceritanya pagi hari sekitar jam 04.50 WITA tanggal 12 September 2010, Telingaku terasa tertusuk-tusuk halus oleh suara kokokan Ayam jantan yang berirama dan saling bersahutan dengan kokokan suara ayam jantan yang lainnya, terdengar sangat jelas di telinga merdunya suara yang di keluarkan oleh segerombol sang Ayam jantan penguasa subuh.

Sungguh kali ini aku merasa sangat beruntung terbangunkan oleh suara alam yang sangat-sangat merdu yang biasanya aku terbangun oleh suara Alarm yang ku setting di Hand Phone ku sendiri, Tak bisa ku jelaskan sejelasjelasnya apa yang ku rasakan saat itu yang jelas perasaan senang, sedih dan bahagia tercipta saat aku sudah menginjak tanah kelahiranku bertemu Ibu dan Bapak ku bertemu semua sanak saudaraku dalam hati terasa bergetar-getar seakan-akan mataku ingin mengeluarkan air mata kebahagian.

Setelah mata terbuka dan urat-urat mulai mengencang segera ku ambil air wudhu untuk lekas menunaikan ibadah shalat Subuh, selepas puas bertemu dan meminta sesuatu kepada tuhan akupun sesegera mungkin untuk mandi membersihkan tubuhku yang sudah kusam dan bau karena reaksi keringat semalaman, beberapa menit membersihkan diri akupun langsung mengambil sarapan pagi ku di dapur dan ku lihat dengan jelas jarum jam di dapur sudah menunjukkan jam 06.16 menit wita dalam hati aku harus sesegera mungkin menyiapkan barang-barang bawaanku yang di antaranya adalah Air mineral, sedikit camilan, celana dan kaos yang akan ku gunakan untuk berbasah-basahan di Air terjun nanti.

Heemmm setelah semua disiapkan akupun tidak mau menggambil resiko dengan berjalan lambat karena apabila terlambat siap-siap sudah di siram teriknya panas matahari akhirnya sesegera mungkin aku menghidupkan kuda besiku, heeemmm satuhal yang tidak boleh terlupakan kalo kita mau berpergian yaitu bersalaman dengan orang tua meminta keselamatan dalam perjalanan. Heehee walapun kelihatan sepele hal-hal seperti ini harus kita terapkan dalam hidup kita.

Oke jarum jam sudah menunjukkan pukul 06.35 menit waktu Indonesia tengah aku pun langsung meluncurkan kuda besi setiaku kelokasi wisata di Desa Bayan Kabupaten Lombok Utara, sungguh hatiku sangat tidak sabar ingin memuaskan hati dengan keindahan alam Lombok Utara apalagi pada saat itu aku pergi bersama sahabat setiaku.

Setelah beberapa jam dalam perjalanan kira-kira sekitar satu jam tiga puluh menit dengan kecepatan 70-75km/jam kami pun sampai di tujuan setelah sampai dalam hati ku “Waaahhh Lombok Utara Semakin hebat setelah terpisah dari Lombok Barat” salah satu buktinya adalah jalan wisata yang dulunya rusak berat sekarang sudah mulus dan halus tak berlubang lagi satu jempol buat pemerintah KLU mudahan kedepannya pemerintah lebih bersemangat untuk membangun Kabupaten Lombok Utara yang lebih maju lagi. Amin ….!!!!

Setelah sampai aku sedikit beristirahat untuk melepas lelah dan mengendurkan urat-urat yang sedikit tegang karena tidak bisa leluasa bergerak saat menunggangi kuda besi kesayanganku, 10 menit terasa cukup untuk melepas lelah akupun langsung turun ke Air terjun pertama di kawasan wisata tersebut, terlihat sekitar ratusan pengunjung local yang di antaranya ada juga terselip turist-turist yang ingin menyaksikan keindahan alam Lombok Utara dari beberapa pengunjung saya menghampiri salah satunya yaitu turist asal Australia beberapa menit saling bergurau saya langsung bertanya “Kok anda bisa sampai di tempat ini tanya saya” dia menjawab Saya adalah orang yang senang sekali traveling 2 bulan dalam satu tahun saya wajib pergi ke tempat-tempat seperti ini, kemarin saya berlibur di Bali kemudian ada orang yang menyarankan saya untuk berlibur ke tempat ini yahh akhirnya saya sekarang berada disini jawabnya. Dalam hati Lombok terkenal juga ya tidak kalah dengan Pulau Dewata Bali.

Beberapa menit asyik bergurau saya langsung turun dengan membayar karcis sekitar Rp. 2000/orang pada waktu itu. Dengan berpegangan tangan aku dan sahabatku menuruni anak tangga yang jumlahnya kira-kira mencapai ribuan anak tangga, dalam perjalanan aku melihat ada seorang lelaki tua dengan kaki yang tidak normal memanfaatkan daerah wisata itu sebagai ladang pencahariannya hatiku terasa tersentuh dan langsung mengambil uang lima ribuan di kantong untuk bapak itu, dalam hati kasian orang itu seharusnya orang itu tidak berada di tempat seindah ini dengan keadaan tidak bisa berjalan.

Setelah beberapa menit menuruni anak tangga akhirnya sampai juga di tempat yang sangat ku nanti-nantikan, hati yang beberapa lama ini sudah mengebugebu ingin menikmati keindahan dan sejuknya Air terjun kini sirna tinggallah mimpi, bukannya perasaan gembira dan senang yang ku dapat dan ku raskan melainkan perasaan kecewa melihat kejadian pada saat itu, dalam hati kecil ku berkata semua ini memalukan, ini semua tidak sesuai dengan harapan, jujur dalam hatiku aku sangat kecewa melihat keindahan Air terjun di nodai oleh sekelompok masyarakat yang kurang ajar dan tidak tau aturan membuang sampah secara sembarang bahkan lebih buruknya lagi bukan hanya kotoran sampah yang mereka buang secara sembarangan melainkan juga kotoran-kotoran mereka sendiri di buang secara sembarangan.

Terusterang aku merasa malu sebagai masyarakat lombok utara, malu kepada turist-turis yang sudah jauh-jauh datang dan sudah menghabiskan dana banyak hanya untuk melihat gundugan sampah dan sekelompok penjual liar dengan tenda-tendanya yang seharusnya mereka tidak berda di tempat itu, lebih buruknya lagi di antara tenda-tenda itu terlihat ada beberapa petugas dari kepolisian yang sedang asyik bercanda dengan beberapa botol minuman Bir Bintang di depan mereka, sungguh pemandangan yang sangat memalukan.

Kenapa dan kenapa itulah yang terbesit dalam fikiranku kenapa sesuatu yang indah mesti ternodai terlebihnya lagi ternodai oleh masyarakatnya sendiri, dari sini timbullah sebuah pertanyaan siapakah yang bertanggung jawab pemda ataukah sekelompok masyarakat yang kurang ajar dan tidak tau malu itu, sungguh ini adalah pencerminan tidak harmonisnya hubungan pemerintah dan masyarakatnya.

Saya pribadi sebagai masyarakat asli Lombok Utara sangat berharap sekali kepada pemerintah dan masyarakat Lombok Utara untuk bisa bekerjasama secara baik untuk kepentingan dan kemajuan Lombok Utara tercinta, dan secara khusus saya meminta kepada semua masyarakat KLU untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan. mari secara bersama-sama kita wujudkan Lombok Utara yang bersih, hijau, rapi dan aman. & Please keep Lombok Clean.